Fasilitator 1

(Oleh-oleh Training for Facilitators Ibu Profesional)

Mengikuti Training for Facilitators Ibu Profesional memberikan kesan mendalam bagi para peserta. Suasana yang dibangun dalam kelas cukup memberi kesegaran pikiran dan hati. Setiap sesinya, peserta diajak untuk terlibat langsung dalam proses menjadi fasilitator. Tidak melulu mendengarkan mentor atau nara sumber berbicara, tetapi kelas dibuat seinteraktif mungkin. Komunikasi dua arah, duduk berpindah-pindah, badan sering diajak bergerak dan aktivitas lain yang memancing peserta untuk aktif berpartisipasi. Ini gambaran nyata yang sengaja disajikan oleh nara sumber sebagai bekal peserta untuk mengelola komunitas atau kelasnya.


Ada beberapa bekal materi yang bisa dipelajari untuk menjadi seorang fasilitator :

1. Mental pemenang
Mental pemenang yakni senantiasa menjaga sisi psikologis untuk selalu positif. Gangguan-gangguan pasti ada. Riak-riak di tengah perjalanan pasti muncul. Bagaimana seorang fasilitator mampu menjaga hatinya tetap positif dan berusaha menyingkirkan penghalang yang menghadang.

2. Cerdas menata kelas
Orang-orang yang ada di dalam kelas atau komunitas pasti beragam. Mulai dari yang semangat untuk belajar dan ingin tahu, hingga yang responnya standar atau datar saja. Ada juga yang mencoba membuat sedikit kekacauan. Posisi ini menuntut seorang fasilitator untuk pintar menghidupkan suasana. Ada kalanya perlu memancing pemahaman orang-orang yang biasa saja, ada pula saatnya berbagi semangat dengan orang yang penuh rasa ingin tahu. Orang yang tipenya ingin membuat sedikit kekacauan, fasilitator perlu menggerakkan seluruh kelas atau komunitas untuk mencairkannya.


3. Berpikir sistematis
Cara berpikir seorang fasilitator perlu teratur, supaya pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh orang lain. Penyampaian pesan pun menjadi lebih bisa diterima ketika didasari dengan berpikir secara teratur. Berpikir sistematis atau teratur ini bisa dikuasai dengan sering-sering berlatih.


Bersambung…



#ODOPfor99days
#day15






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas