Berteman dengan kucing kecil

Si Sulung   : “Ibu, besok minta tolong bikin rumah buat kucing ya...”

Ibu            : “Mmm…pakai apa ya? Kardus mungkin?”

Si Sulung sudah tidak mendengar pertanyaan ibunya karena asyik bermain dengan kucing temuannya.

Ibu sebenarnya geli saat pertama tahu anak sulungnya dapat kucing kecil di jalan, lalu dibawa pulang. Entahlah, ibu memang kurang suka memelihara hewan dari dulu.  Meskipun kucing kecil terus menerus mengeong seakan mencari kehangatan induknya, ibu tetap tidak ingin kucing kecil itu ada di dalam rumah. Jadilah kucing kecil tetap berada di luar rumah, meski hujan lebat turun dan kucing kecil berteduh di jajaran pot depan rumah.

Si Sulung tidak henti-hentinya menengok dan bermain-main dengan kucing kecil. Terkadang dicarikan benda-benda yang bisa dijadikan mainan kucing. Terkadang juga diangkat-angkat kesana kemari, supaya kucing kecil tetap ada di tempat yang teduh.





Ibu termangu. Sejak kecil, ibu tidak pernah punya hewan peliharaan. Ibu juga tidak pernah dekat-dekat dengan berbagai macam hewan, apalagi kucing. Rasanya geli campur takut. Geli akan bulu-bulunya yang sering menempel di kulit dan takut dengan cakaran kuku dari kucing. Intinya ibu tidak suka kucing.

Setelah melihat Si Sulung begitu beraninya memegang kucing kecil, menjaga kucing itu supaya tidak kehujanan, dan berinisiatif mencarikan makanan, maka ibu pun jadi berpikir. Tidak semestinya memangkas rasa ingin tahu seorang anak hanya karena orang tua tidak suka. Tidak adil rasanya ketika orang tua memaksakan pilihannya kepada anak, hanya karena orang tua tidak suka.


 Anak masih butuh belajar banyak hal. Anak juga perlu merasakan berbagai macam  aktivitas yang ingin diketahuinya. Sejatinya anak-anak bisa belajar dari mana saja, kapan saja, dengan siapa saja dan melalui sarana apa saja. 


#ODOPfor99days
#day21


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlukah Anak Berlatih Mengelola Keuangan?

Berkunjung ke Kantor Lurah Pejaten Timur

Merica dan Ketumbar

Kreasi botol bekas